Senin, 29 November 2010

Jogja Ku


Jogja adalah kota, tempat di mana aku tumbuh dan dibesarkan. Aku dilahirkan ibuku di Desa kecil bernama Jajijajar, tempat asal ayahku (almarhum). Desa wisata, termasuk Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Namun sedari bayi umur 9 bulan, tahun 1974, aku dan kakak-ku laki-laki dibawa Kakek dan Nenek-ku (beliau berdua sudah lama meninggal) ke Kota Jogja. Kami tumbuh dan berkembang bersama dengan Kakek dan Nenek. Aku sekolah di  TK Mardiluwih, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedong Tengen, SD di Sosrowjaya II, dan SMP di Budya Wacana Jogja.  Dari kecil aku sudah biasa mandiri, dari kecil  sudah bekerja untuk mendapatkan uang buat bayar sekolah dan keperluan lainnya.  Aku pernah menjadi tukang sampah keliling kampung, kuli bangunan, penjaga ternak burung puyuh, tukang timba air, pembantu rumah tangga, penjahit tas.

Setelah lulus SMP, aku diajak orang tua asuhku untuk tinggal dan disekolahkan di Parakan, Temanggung. Setelah 3 tahun tamat dari SMA MIPA Parakan, Temanggung, aku kembali ke Jogja. Kemudian aku masuk kuliah di Fakultas Teologi, Universitas Kristen Duta Wacana angkatan tahu 1994.

Setelah 5 tahun lulus dari Fakultas Teologi, aku dipanggil melayani di Jemaat Gereja Kristen Indonesia Cilacap sebagai pengerja pada bulan April 2000. Di sana melayani selama 2,5 tahun. Kemudian, Desember 2002 kembali lagi ke Jogja dan dipanggil melayani di GKI Wongsodirjan, untuk mendampingi dan membimbing Komisi Remaja. Sembari ngajar di Akademi Komputer ASTER, Rejodani, Sleman, Jogjakarta. Setelah 4 tahun  melayani di Gereja Kristen Indonesia Wongsodirjan, dipanggil untuk melayani di Sekolah Budya Wacana Jogjakarta, sebagai Pembimbing Rohani untuk para guru, karyawan dan kadang juga membantu guru agama dari lingkup Play Group, TK, SD, SMP dan SMA.


Ini adalah tempat tinggalku di Jogja. Perum. PMI (Pondok Mertua Indah)
Di daerah Seturan Baru, Slema Jogjakarta.

Setelah hampir 2 tahun melayni di Sekolah Budya Wacana, ada telepon dari seorang rekan yang menawari untuk melayani di GKI Kabangan Solo. Mulanya memang rasanya sudah mantap untuk terus melayani di Sekolah Budya Wacana. Namun tawaran rekan tersebut terus terngiang, ternyata tidak dapat aku abaikan begitu saja. Karena terus terngiang, aku menggumulkan dalam doa kepada Tuhan. Akhirnya aku mengambil keputusan untuk kembali melayani di jemaat.

Ini adalah Pastori GKI Kabangan yang menjadi tempat tinggal-ku bersama istri dan anak  pertamaku, bernama Davin. Dan saat ini istriku sedang mengandung anak kedua, sudah memasuki masa kehamilan bulan ke tiga, jika Tuhan berkenan, rencana anak kedua akan lahir awal bulan Mei 2011. Jemaat yang  aku layani tergolong  kecil, namun dalam aktivitas kegiatan gereja tergolong padat. Aku dan istriku selalu berdoa, kiranya Tuhan yang telah memanggil untuk melayani Jemaat-Nya di GKI Kabangan Solo, memberi aku kekuatan dan kemampuan untuk dapat melayani dan bekerjasama dengan baik, Jemaat Tuhan.  

Koleksi Foto Di Malam Hari

 Ini adalah foto Gerbang Pura Pakualaman Jogjakarta di malam hari. 
Tempat GPAA Paku Alam bertahta. 
Foto ini tampak dari Selatan, tepatnya dari pintu gerbang alun-alun Pura Pakualaman. 


Ini adalah foto Davin, anakku yang sedang asyik bermain senter,
saat listrik padam di malam hari. Waktu itu dia berumur 5 bulan.


Foto lentera / lampu dari lilin ini saya ambil ketika di rumahku sedang padam listriknya.


Plengkung Gading, gapura masuk ke alun-alun Selatan Kraton Jogjakarta
di waktu malam hari.
Foto ini saya ambil dari bawah pohon beringin (kurung) kembar.

Koleksi Foto Di Siang Hari

Bunga ini, baru pertama kalinya saya lihat ketika siang hari,
di pantai Parang Kusumo, Bantul, Jogjakarta. 
Berhubung saya tidak tahu namanya, 
iseng aja saya beri nama  bunga bulu babi putih.


Ini fofo anak-anak SD Budya Wacana saat bermain bunga bulu babi putih,
di pantai Parang Kusumo, Bantul, Jogjakarta. Tahun 2008.


Foto belalang sedang memadu kasih ini saya ambil di pemakaman,
berlokasi di Terban Jogjakarta. Saat sedang nyekar calon papi mertua,
bersama dengan calon istri dan calon mertua, tahun 2005.


Foto ini, saya beri judul : Penantian Seorang Ibu.
Waktu itu sedang menunggui anaknya yang sedang bermain
di Pantai Parang Kusumo, bersama teman-teman sekolahnya 
SD Budya Wacana. Waktu itu ada acara out bound.



Ini foto Davin, anakku yang sedang asyik main pasir di Pantai Depok, 
pantai nelayan di sebelah barat Pantai Parang Kusumo, Bantul.

Fotografi

MERANA


Gambar ini saya ambil  dengan tidak sengaja, ketika sedang berada di halaman Sekolah SD Budya Waca Jogja. Waktu masih menempati gedung sementara di jalan Cik Ditiro Jogja, sekitar awal 2008. Pandangan saya tertuju pada sebuah pohon yang merana, hampir mati, batang dan seluruh rantingnya dari bawah sampai atas mulai mengering. Dengan latar belakang langit yang terlihat mendung yang ditandai awan hitam dan tebal, semakin menampakkan keadan yang memprihatinkan. Pada akhirnya, beberapa minggu kemudian pohon tersebut ditebang, karena dianggap mengkhawatirkan kalau-kalau rubuh dan menimpa anak-anak yang sedang bermain di bawahnya.

Saya lantas merenungkan : Rasanya, ...... mungkin demikian juga dengan kita, jika kita sudah tidak berguna dan bermanfaat tidak lagi, tidak akan diperhitungkan oleh orang lain. Bahkan akan disingkirkan dan tidak akan dipakai lagi oleh orang lain. Sebaiknya ketika kita selagi masih muda, punya daya, kreativitas,  dan kesempatan, kita gunakan sebaik-baiknya. Sebab tidak ada kata terlambat bagi yang mau berusaha. Ada banyak orang-orang yang baru berhasil dalam hidupnya di usia lanjut. So, akan lebih baik jika kita mulai berkarya sedini mugkin. Ayo sobat selagi masih ada kesempatan kita berkarya, jangan lekas puas dengan apa yang kita kerjakan. Maka hidup kita akan bermakna baik untuk kita sendiri, keluarga, mau pun orang lain. GBU

Rabu, 24 November 2010

RENUNGANKU

DOA DI PAGI HARI

Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! (Mazmur 8 : 10)

Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa. (Mazmur 5 : 3)

Tetapi aku, berkat kasih setiaMu yang besar, aku akan masuk ke rumahMu, sujud menyembah ke arah baitMu yang kudus dengan takut akan Engkau. (Mazmur 5 : 8) Terpujilah Tuhan Yesus kini dan selamanya. Amin.



DOA DI MALAM HARI

Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! (Mazmur 8 : 10)

Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur. (Mzmur 4 : 8)

Dengan tentram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan tentram. (Mzmur 4 : 9)

Aku membaringkan diri lalu tidur, aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! (Mazmur 2 : 6)

Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan  anugerah-Mu seperti perisai. (Mazmur 5 : 13).  Terpujilah Tuhan Yesus Kristus, kini dan selamanya. Amin.


MELAYANI LEBIH DARI YANG DIHARAPKAN
MENGERJAKAN LEBIH DARI YANG ORANG LAIN KERJAKAN